“Aku mencintaimu” ucapnya padamu wahai saudariku,tapi sadarkah dirimu pada hakikatnya ia menyampaikan “Aku ingin berzina denganmu” .Zina hati ketika ia lebih banyak mengingat wajahmu dari pada mengingat tuhannya, mengingat dosa-dosanya.Zina mata ketika ia tak berkedip memandang ayunya wajahmu.Zina tangan ketika ia mulai menggandengmu, memelukmu mungkin juga ketika ia mengecup lembut keningmu”
Tak sedikit yang berdalih dengan “saya pacaran nggak ngapa-ngapain koq” ketika disampaikan larangan pacaran, tak sedikit juga yang malah menuding kami berpikiran “porno” ketika mengingatkan akan bahaya pacaran. Pacaran nggak ngapa-ngapain, pacaran hanya sebagai jalan saling mengenal sebelum menjalani hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan, pacaran adalah sebuah ikhtiar dalam mendapatkan jodoh, kalau tidak pacaran gimana bisa mengenali jodoh kita baik atau buruk sifat dan karakternya, nikah tanpa pacaran? ah mustahil sepertinya.
Tidak hanya pemahaman kamu yang begitu, jujur kamipun memiliki pemahaman yang sama seperti itu dulu di masa-masa sebelum hijrah. Entah bisikan apa yang merasuk dalam pikiran sehingga kita cenderung melakukan pembenaran-pembenaran atas aktivitas maksiat pacaran yang kita lakukan, apalagi jika lagi “hot-hot”nya jatuh cinta, lagi seru-serunya jalan berduaan, lagi asyik-asyiknya panggilan sayang-sayangan dan cinta-cintaan yang entah itu benaran dari hati yang tulus atau hanya sekedar ucapan pencintraan agar dapat berduaan. Apalagi yang sampai panggilan papa-mamah, ayah-bunda, hadeeeh.
Disini kami ingin menekankan kembali menyampaikan kepada kamu semua kenapa pacaran itu dilarang?, kenapa pacaran tidak ada dalam islam?, jawabnya hanya SATU “Pacaran itu gerbang dari perzinaan”, sekecil-kecilnya maksiat pacaran adalah zina hati, ini pasti ada bagi siapapun yang pacaran, zina hati adalah adanya rasa keterikatan hati antara dua lawan jenis yang bukan mahramnya. Dari keterikan hati ini mereka saling memikirkan satu sama lain, saling mengingat atau membayangkan satu sama lain. Keterikatan dihati inilah yang menggerakkan fisik dan raga untuk saling bertemu, keterikatan hati inilah yang membuat kenyamanan ketika berduaan, keterikatan hati ini jugalah yang memunculkan rasa kepedulian, namun sayangnya keterikatan hati ini juga diiringi oleh nafsu syahwat. Karena memang sudah fitrahnya manusia cinta pada lawan jenis adalah sebuah rasa yang Allah anugrahkan kepada hamba-hambanya yang berlainan jenis agar hamba-hambanya menikah dan melanjutkan keturunan.So, sudah pasti cinta kepada lawan jenis akan teriringi oleh nafsu syahwat.
Awalnya memang cuman sms-an, besok nyoba telponan, lusa ketemuan, minggu depan jalan bareng, coba gandengan tangan, dan sampai aktivitas-aktivitas yang terlewati tanpa disadari padahal isinya adalah perzinaan, Naudzubillahi min zalik hingga akhirnya tak sedikit yang terjerumus kelembah zina yang sangat Allah murkai. Kalau sudah begini yang tersisa hanyalah penyesalan yang tak lagi berarti.
Untuk itu sedia payung sebelum hujan, jaga diri sebelum terjerumus ke lembah perzinaan, Yakin dan peganglah selalu 2 quote berikut :
Quotes 1 :
“Pacaran tidak akan menjamin kamu mendapatkan jodoh yang baik dunia apalagi untuk akhirat akan tetapi dengan pacaran akan pasti jaminan dosanya, Begitu juga sebaliknya dengan tidak pacaran juga tidak akan berarti jodohmu akan susah atau tidak ketemu”
Quotes 2 :
“Jodoh itu layaknya rezeki uang atau harta bisa di jemput dengan cara yang benar (diridhoi Allah), namun bisa juga dijemput dengan cara yang salah(tidak Allah ridhoi) setiap cara kita menjemput ada resikonya, bebas memilih tapi tidak bebas memilih resiko yang diterima”
Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat dan wasilah untuk saling mengingatkan diantara kita.
Dapatkan segera buku Indahnya Menikah Tanpa Pacaran disini -> PESAN DISINI atau Pesan Lewat SMS /WA 089673653930
Dengan Format : IMTP _ Nama Lengkap _ Nomor HP _ Jumlah