Visi Hidup Ala Jomblo

Ini sebenarnya tulisan lanjutan tentang proposal dan visi hidup. Bagi kamu yang masih bingung bagaimana cara menemukan visi hidup yang gue banget, santai saja.  Yang penting kita sudah satu mindset bahwa memiliki visi hidup ialah keharusan. Di sini kita akan diskusi dan belajar bareng. Tapi tetap saja diskusi kita akan tanpa arti, bila usai kamu membaca tulisan sederhana ini tanpa action. Seperti yang dikatakan seorang filsuf, Jim Rohn,

“Anda tidak bisa menyewa orang lain agar berolahraga untuk Anda.”

Miliki Visi Dunia dan Akhirat

Setiap kita bebas mau memilih visi apa dalam hidupnya. Ada yang mau punya rumah mewah, mobil sekelas Pajero, dan pasangan ideal. Namun, visi yang demikian hanya sebatas untuk kepuasan diri sendiri. Sedangkan kita hidup sebagai makhluk sosial. Harus ada visi yang berdampak kepada orang lain. Maka ubah visi hidup kita bila masih menginginkan hal-hal yang bersifat materi.

Setidaknya harus ada dua visi yang kita miliki. Visi dunia dan akhirat. Oke, kita mulai diskusi tentang visi akhirat dulu.

Sebaik-baik visi akhirat ialah masuk ke surga-Nya. Buat apa di dunia visi hidup kita tercapai, namun di kampung abadi kita tersesat nan luntang lantung. Maka visi ini harus kita buat, harus kita deklarasikan. Maka perlu ditulis, agar getaran ketika menulis visi ini kita rasakan. Bahkan visi hidup ingin masuk ke surga masih terlalu mainstream. Sebab siapapun pasti mau masuk ke surga. Maka perjelas lagi visi akhirat kita. Ini untuk jadi daya pendorong saat kita lelah. Visi ini harus dibuat secara sadar, tanpa ikut-ikutan. Misalnya, ingin masuk ke surga sekeluarga. Masuk surga dan sekamar dengan Nabi Muhammad. Bisa pula, masuk surga sederet dengan Imam Syafi’i. Jamil Azzaini dalam membuat visi akhiratnya menulis masuk ke surga dan memeluk kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Bagaimana dengan kamu?

Nah, usai menulis dan menentukan visi akhirat. Coba kamu bayangkan, seandainya nanti di hari Pembalasan Yang Maha Kuasa bertanya padamu, “Hei manusia, apa yang sudah kamu lakukan di dunia sehingga pantas masuk ke surga?”

Nah, jawabannya ini ada di visi hidup dunia. Anggap saja ini lanjutan dari komitmen dan janji suci kita. Jadi itulah kenapa visi dunia dan akhirat harus dimiliki. Mungkin dulu kamu ketika ditanya, apa visi hidupnya?

Jawab kamu mungkin, “Menjadi orang yang bermanfaat, bagi nusa, bangsa dan agama.” Benar tidak?

Kini, jawaban itu sudah tidak berlaku lagi. Kamu sudah naik level, bukan punya visi seperti kebanyakan orang. Visi di atas terlalu umum dan tidak spesifik. Tidak jelas bermanfaat dalam bidang apa, kapan target waktu tercapainya visi tersebut, dan banyak lainnya. Maka untuk memudahkan kamu membuat visi hidup, inilah rumusnya. Sederhana!

1. Spesifik

Bukan spesifik namanya, bila masih berkutat pada visi hidup. Saya adalah orang yang bermanfaat. Spesifik itu begini contohnya, Saya adalah penulis terbaik se-Indonesia.

2. Terukur

Biar tepat sasaran bila sedang memanah ya harus mengukur dulu. Dalam visi hidup mengukur juga perlu. Ukurannya bukan seperti ‘setiap tahun saya akan menghasilkan buku’. Harusnya seperti ini ‘Setiap tahun saya akan menulis satu buku menjadi best seller’.

Bedakan setiap tahun akan menghasilkan buku dengan saya akan menulis satu buku menjadi best seller setiap tahunnya?

3. Jangka waktu jelas

Ini pula yang penting, harus ada jangka waktunya. Umur kita saja ada jatahnya. Sehari semalam ada jangka waktunya selama 24 jam. Maka visi hidup kita harus punya jangka waktu. Kapan target visi tersebut bisa direalisasikan. Misalnya, tahun 2040, 10 dari 9 penulis akan mengakui bahwa saya adalah guru menulisnya.

4. Memberikan manfaat untuk orang lain

Seperti yang dibahas di atas, dalam membuat visi haram hanya mementingkan diri sendiri. Harus ada pengaruh yang orang lain rasakan dan nikmati. Jadi buatlah visi hidup yang menebar benih kebaikan dan manfaat kepada orang lain. Contohnya, ‘menginspirasi 10 juta orang melalui buku-buku saya dan melahirkan 5 juta penulis muda yang kreatif di tahun 2040’.

Untuk singkatnya, kamu bisa membaca visi hidup yang sudah kami tulis sebagai contoh. “Di tahun 2030, mampu menginspirasi 5 juta generasi muda untuk jadi Jomblo Berkah dan 1 juta jomblo itu aktif berbagi inspirasi dan menularkan semangat ruh Jomblo Berkah.”

Demikian rumus cara cepat membuat visi. Balik lagi ke pertanyaan Yang Maha Kuasa di atas. Kalau kita punya visi seperti itu. Maka saat Allah bertanya, “Apa yang sudah kamu lakukan di muka bumi sehingga pantas masuk ke surga?”

Jawablah dengan visi dunia yang sudah kamu buat itu. Meskipun kita tahu, bahwa surga bisa dimasuki berkat ridha-Nya. Tapi nih tapi langkah-langkah mewujudkan visi itu sebagai ikhtiyar kita menggapai ridha-Nya. Ikhtiyar kita buat pantas dan layak masuk ke surga.

Yuuk, segera temukan dan buat visi hidupmu. Itu akan jadi prestasi terbaik seumur hidupmu. Bila pun kelak tak tercapai, ingatlah di agama visi sama dengan niat. Sedangkan kita tahu bahwa Allah tak pernah meremehkan niat seseorang hamba.  Jadi PR kamu itu saja, buatlah visi hidup yang menantang, jelas, terukur, jangka waktu jelas dan memberi manfaat kepada orang lain.

Oh iya, dibalik kata vISI ada kata ISI. Jadi visi ialah yang membuat dirimu dan orang lain makin terus berisi bobot pahala, prestasi, ilmu dan sikapnya. Jadi segera isi hati, pikiran dan darahmu dengan visi yang ingin kamu capai.

Selamat merayakan visimu!

Sumber foto: www.tituschurchplanting.org

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.